Membaca, Bukan Hanya Sekedar Membaca (#30DWC - Hari ke #18)

Apakah kamu suka membaca buku? Membaca bukunya setiap hari atau cuma kadang-kadang saja? Atau kamu malah lebih suka membaca tulisan di media sosial seperti facebook, twitter, instagram dll. Aktifitas membaca memang akan membuat kamu bertambah ilmu dan wawasan informasi yang banyak. Tapi kalau kamu hanya “sekedar membaca” saja, maka informasi itu hanya akan menjadi “sampah” di dalam otakmu.

Informasi yang masuk ke dalam otakmu, hanya akan menjadi sampah, ketika kamu hanya sekedar membaca saja. Maksudnya adalah kamu membaca tanpa mengerti “makna dan pesan” yang ingin disampaikan si penulis tersebut. Biasanya itu terjadi karena kamu membacanya dengan “speed reading” alias membaca cepat.

Kalau membaca hanya sekedar membaca, maka apa yang kamu baca, biasanya hanya akan menjadi “sampah pikiran” di dalam otakmu saja. Jika otakmu penuh dengan informasi sampah, maka itu akan membuat otakmu menjadi cepat lelah dan sakit(baca : pikiran kacau).

Taukah kamu, bahwa orang-orang yang hanya sekadar membaca, mereka itu tak mendapatkan kebahagiaan di dalam membaca. Baginya membaca itu cuma iseng saja, membaca cuma disuruh Guru/Orang Tua, membaca karena sedang menunggu seseorang, membaca karena ada tugas sekolah/kuliah, membaca karena sulit tidur, membaca karena ingin pamer dll.

Contoh gampangnya begini, kamu setiap hari membaca kitab suci Al-Qur’an(membaca bahasa arabnya). Setiap hari dibaca Al-Qur’an tersebut, bahkan kamu punya target OneDayOneJuz alias membaca Al-Qur’an satu hari satu juz. Karena kamu punya target satu hari satu juz, maka biasanya kamu membacanya jadi terburu-buru/membaca cepat, sebab kamu ingin cepat-cepat mengkhatamkan/menyelesaikan bacaan Al-qur’anmu. 

Kalau kamu membacanya dengan terburu-buru/cepat, maka biasanya akan banyak kesalahan dalam membaca tajwid Al-Qur’annya. Dan jika sudah banyak kesalahan dalam cara membacanya, maka “arti dan makna” nya juga akan berbeda.

Alangkah indahnya kalau kamu membaca Al-Qur’an itu secara tartil, yaitu membacanya tidak terburu-buru/cepat, bacalah sesuai dengan tajwid yang benar. Kalau kamu membaca Al-Qur’an secara tartil, maka hatimu akan merasa tenang dan damai.

Setelah membaca Al-Qur’an yang bahasa arabnya, lebih baik kamu baca juga “terjemahan Al-Qur’an” yang bahasa Indonesianya. Karena dengan membaca terjemahan bahasa indonesia, maka kamu jadi tau artinya juga. Jadi bukan sekedar membaca saja, tapi tau arti dan makna yang sedang kamu baca.

Kalau kamu ingin tau arti dan makna lebih detail apa yang kamu baca di dalam Al-Qur’an, maka bacalah juga “tafsir Al-Qur’an”. Tafsir Al-Quran itu adalah menjelaskan tentang makna yang lebih detail dan terperinci dari surat-surat di dalam Al-Qur’an tersebut. Dengan membaca tafsir Al-Qur’an , maka kamu akan jadi tambah paham dan mengerti maksud dari setiap surat di dalam Al-Qur’an.

Untuk tafsir Al-Qur’an berbahasa Indonesia yang paling “recommended”/bagus dan mudah dipahami adalah tafsir Al-Azhar, karya dari HAMKA. Dan juga tafsir Al Misbah, karya Quraish Shihab. Baca saja ke dua tafsir tersebut sampai selesai, nanti kamu akan lebih mengerti ajaran agama Islam yang indah dan menyejukkan hati.

*Yuk mulai hari ini, membacalah bukan sekadar hanya membaca saja. Membaca tak usah terburu-buru/cepat, tapi resapi, pahami dan nikmatilah bacaanmu tersebut. Membacalah dengan bahagia. Pilihlah hanya bacaan yang memberdayakan dan bermanfaat untuk kehidupanmu.    


*Selamat membaca :-)

**Jika kamu ingin membeli buku/kitab tafsir Al Azhar dan Al Misbah, silahkan klik link dibawah ini : 

#1. Tafsir Al Azhar, karya HAMKA =>   http://pustakapanjimas.com/

#2. Tafsir Al Misbah , karya Quraish Shihab => http://www.cordova-bookstore.com/almisbah.htm

Penulis : Dani Kaizen

Facebook : https://www.facebook.com/danikaizen.ardiyanto

Blog : http://blogdanikaizen.blogspot.co.id/

Purbalingga, Sabtu 7 November 2015, Jam 13.13 WIB 

*Sumber gambar : http://pustakapanjimas.com/index.php?option=com_virtuemart&view=productdetails&virtuemart_product_id=50&virtuemart_category_id=10