Rabu, 15 Februari 2017

3 Hal Yang Paling Sulit Diterima Oleh Kebanyakan Orang (Hari ke 15 - #30DWCJilid4) #Day46


Menjadi pemenang dalam suatu kompetisi, mendapatkan sesuatu yang berharga, dan berhasil melakukan sesuatu yang sulit, itu semua pasti membuat hati kita senang dan bahagia. Kebanyakan orang pasti akan mudah “menerima” hal-hal yang saya sebutkan di atas tadi. Tapi dalam kenyataannya, tidak semua yang kita harapkan, akan tercapai. Tidak semua yang kita inginkan, akan terkabulkan. Dan tidak semua yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.



Adakalanya orang lain yang menjadi pemenang, orang lain yang mendapatkan sesuatu, dan orang lain yang berhasil. Kita terkadang hanya siap untuk menjadi pemenang, tapi tidak siap menjadi pecundang/orang yang kalah. Kita hanya siap mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, tapi tidak siap jika sesuatu itu hilang dari sisi kita. Dan kita hanya siap berhasil dalam melakukan sesuatu, tapi tidak siap dengan kegagalan.



Padahal di dunia ini, semuanya pasti berpasangan dan berlawanan. Tak ada yang berdiri dengan sendiri/tanpa pasangannya. Ada pemenang, ya pasti ada pecundang. Ada yang mendapatkan, ya pasti ada yang kehilangan. Dan ada yang berhasil, ya pasti ada juga yang gagal.



Hari ini saya akan share/bagikan hal-hal yang paling sulit diterima oleh kebanyakan orang. Apa saja hal tersebut?



3 Hal Yang Paling Sulit Diterima Oleh Kebanyakan Orang :



#1. Menerima Kekalahan Dengan Lapang Dada

Karena kebanyakan orang itu kalau kalah, maka ia akan mencari-cari kesalahan lawannya. Bukannya introspeksi diri dan mengakui keunggulan lawannya, ia justru malah menuduh orang lain berbuat curang.



#2. Menerima Kegagalan Dengan Rasa Syukur

Karena kebanyakan orang itu kalau gagal, ia akan putus asa dan bahkan menyerah. Bukannya belajar lebih rajin dan latihan lebih tekun, ia justru malah malas melakukan sesuatu dan sibuk menyalahkan orang lain.



#3. Menerima Kehilangan Dengan Rasa Ikhlas

Kebanyakan orang itu kalau kehilangan sesuatu/barang berharga , ia akan marah-marah dan sibuk mengeluh. Bukannya introspeksi diri dan mengikhlaskan barang yang hilang, ia justru malah menuduh orang lain dan terkadang malah menyalahkan Tuhannya. 




Penulis : Dani Kaizen

Purbalingga, Rabu 15 Februari 2017, Jam 21.56 WIB 


*Sumber gambar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir di blog ini dan telah membaca artikel yang saya tulis diatas. Silahkan tinggalkan jejak kamu di kotak komentar, agar saya juga bisa mampir dan membaca tulisan di blog kamu. (untuk komentar dari blog kesehatan/penjual obat, maka saya anggap SPAM)

*Salam Blogger :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...