“Betapa banyak orang yang BERPUASA, namun tidak
mendapat apa-apa dari puasanya itu, melainkan hanya rasa LAPAR dan HAUS saja.”
(HR Ahmad)
Setiap umat Islam yang sudah dewasa pasti sudah tau
dan mengerti, bahwa pada bulan ramadhan ini diwajibkan untuk berpuasa selama
satu bulan penuh. Mereka umat Islam seperti biasanya, sangat senang dan semangat
menyambut bulan ramadhan tiba. Ada yang bersih-bersih masjid, membeli
perlengkapan sholat yang baru, dan ada juga yang sibuk dengan menyiapkan menu
sahur dan berbuka puasa.
Pada awal-awal puasa, masjid-masjid akan penuh
dengan orang-orang yang sholat dan mengaji. Orang tua, Ibu-ibu dan bahkan
anak-anak setiap hari memenuhi masjid untuk “memeriahkan” bulan ramadhan.
Setiap habis shubuh ada pengajian, dan sebelum maghrib ada kegiatan pengajian
juga, yaitu menunggu waktu berbuka puasa. Serta pada malam harinya sesudah
sholat isya ada kegiatan mengerjakan sholat sunnah tarowih secara berjamaah di
masjid.
Namun sayangnya pada pertengahan bulan
ramadhan/puasa, jamaah masjid semakin berkurang jumlahnya. Apalagi saat akhir
bulan ramadhan, yang mengerjakan sholat dimasjid semakin sedikit jumlahnya.
Mungkin karena mereka lagi sibuk mempersiapkan segala macam keperluan untuk menyambut
bulan syawal(baca : hari raya idhul fitri). Masjid semakin sepi dan mall/toko-toko
pakaian semakin ramai pegunjungnya.
Yups, memang begitulah kalau kita hanya sekedar mengerjakan
puasa saja, tanpa memahami “makna” berpuasa di bulan ramadhan. Kita berpuasa
biasanya hanya sekedar “gugur kewajiban”saja dan cuma menahan makan dan minum
saja. Makanya puasa kita tidak berbekas
dalam kehidupan sehari-hari, karena niat berpuasa kita sudah tidak benar, niat
puasa kita hanya ingin mendapatkan pahala dan mendapatkan pujian dari orang
lain.
Padahal makna puasa itu luas banget, tidak sekedar
menahan diri dari makan dan minum saja. Tapi juga menahan diri dari segala
nafsu buruk yang ada dihati kita. Nafsu buruk itu contohnya seperti
ghibah/menggunjing, fitnah, menghujat, mencaci-maki, mengkafirkan orang lain,
menulis hal-hal yang tidak benar, menyebar berita hoax/bohong, berdebat,
bertengkar, dan lain-lain.
Yuk, mulai hari ini juga, kita perbarui niat puasa
kita dengan benar. Berniat puasa hanya karena Allah SWT. Bukan hanya karena
ingin mendapatkan pahala atau pujian dari orang lain. Oleh karena itu, ayo kita
berpuasa dengan cara yang benar, bukan hanya menahan diri dari makan dan minum
saja. Tapi juga menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang buruk, sia-sia dan
merugikan. Kita juga wajib menjaga semua anggota tubuh kita dari perbuatan
buruk. Menjaga mata, telinga, mulut, lidah, tangan, dan kaki dari hal-hal yang
dilarang oleh agama.
*Semoga ibadah puasa kita bukan cuma mendapatkan lapar
dan haus saja, tapi juga mendapatkan ridho dari Allah, serta semoga akhlak kita
semakin baik dan lebih baik lagi.
Purbalingga, Selasa 07 Juni 2016, Jam 12.59 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir di blog ini dan telah membaca artikel yang saya tulis diatas. Silahkan tinggalkan jejak kamu di kotak komentar, agar saya juga bisa mampir dan membaca tulisan di blog kamu. (untuk komentar dari blog kesehatan/penjual obat, maka saya anggap SPAM)
*Salam Blogger :-)