Selasa, 07 Juni 2016

Makna Berpuasa di Bulan Ramadhan (#RamadhanDay2) #159



“Betapa banyak orang yang BERPUASA, namun tidak mendapat apa-apa dari puasanya itu, melainkan hanya rasa LAPAR dan HAUS saja.” (HR Ahmad)

Setiap umat Islam yang sudah dewasa pasti sudah tau dan mengerti, bahwa pada bulan ramadhan ini diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Mereka umat Islam seperti biasanya, sangat senang dan semangat menyambut bulan ramadhan tiba. Ada yang bersih-bersih masjid, membeli perlengkapan sholat yang baru, dan ada juga yang sibuk dengan menyiapkan menu sahur dan berbuka puasa.


Pada awal-awal puasa, masjid-masjid akan penuh dengan orang-orang yang sholat dan mengaji. Orang tua, Ibu-ibu dan bahkan anak-anak setiap hari memenuhi masjid untuk “memeriahkan” bulan ramadhan. Setiap habis shubuh ada pengajian, dan sebelum maghrib ada kegiatan pengajian juga, yaitu menunggu waktu berbuka puasa. Serta pada malam harinya sesudah sholat isya ada kegiatan mengerjakan sholat sunnah tarowih secara berjamaah di masjid.


Namun sayangnya pada pertengahan bulan ramadhan/puasa, jamaah masjid semakin berkurang jumlahnya. Apalagi saat akhir bulan ramadhan, yang mengerjakan sholat dimasjid semakin sedikit jumlahnya. Mungkin karena mereka lagi sibuk mempersiapkan segala macam keperluan untuk menyambut bulan syawal(baca : hari raya idhul fitri). Masjid semakin sepi dan mall/toko-toko pakaian semakin ramai pegunjungnya.


Yups, memang begitulah kalau kita hanya sekedar mengerjakan puasa saja, tanpa memahami “makna” berpuasa di bulan ramadhan. Kita berpuasa biasanya hanya sekedar “gugur kewajiban”saja dan cuma menahan makan dan minum saja.  Makanya puasa kita tidak berbekas dalam kehidupan sehari-hari, karena niat berpuasa kita sudah tidak benar, niat puasa kita hanya ingin mendapatkan pahala dan mendapatkan pujian dari orang lain.


Padahal makna puasa itu luas banget, tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum saja. Tapi juga menahan diri dari segala nafsu buruk yang ada dihati kita. Nafsu buruk itu contohnya seperti ghibah/menggunjing, fitnah, menghujat, mencaci-maki, mengkafirkan orang lain, menulis hal-hal yang tidak benar, menyebar berita hoax/bohong, berdebat, bertengkar, dan lain-lain.


Yuk, mulai hari ini juga, kita perbarui niat puasa kita dengan benar. Berniat puasa hanya karena Allah SWT. Bukan hanya karena ingin mendapatkan pahala atau pujian dari orang lain. Oleh karena itu, ayo kita berpuasa dengan cara yang benar, bukan hanya menahan diri dari makan dan minum saja. Tapi juga menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang buruk, sia-sia dan merugikan. Kita juga wajib menjaga semua anggota tubuh kita dari perbuatan buruk. Menjaga mata, telinga, mulut, lidah, tangan, dan kaki dari hal-hal yang dilarang oleh agama.



*Semoga ibadah puasa kita bukan cuma mendapatkan lapar dan haus saja, tapi juga mendapatkan ridho dari Allah, serta semoga akhlak kita semakin baik dan lebih baik lagi.


Purbalingga, Selasa 07 Juni 2016, Jam 12.59 WIB  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir di blog ini dan telah membaca artikel yang saya tulis diatas. Silahkan tinggalkan jejak kamu di kotak komentar, agar saya juga bisa mampir dan membaca tulisan di blog kamu. (untuk komentar dari blog kesehatan/penjual obat, maka saya anggap SPAM)

*Salam Blogger :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...